Sunday 10 May 2009

Mengapa Kita Malas Beribadah?


Terkadang dalam keseharian kita timbul rasa jenuh, bosan, capek, malas, penat, sibuk, sehingga menyebabkan kita lalai atau bahkan sama sekali tidak melakukan ibadah kepada Allah, pernahkan kita menyadari mengapa hal itu bisa terjadi pada diri kita? bukan kah tujuan penciptaan manusia oleh Allah sang khaliq semata2 untuk ibadah itu? atau tahukah anda hakikat iabdah yang sebenarnya?
Disini penulis mencoba memberi uraian singkat, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk para pembaca!
penulis memulai dari hakikat ibadah, ibadah pada dasarnya tidak hanya sekedar tunduk untuk rukuk, sujud, atau sebagainya, namun hakikat yang sebenarnya dari sebuah ibdah adalah penghambaan total kepada sang Khaliq yakni Allah Swt. tidak butuh terhadap apapun selain Allah, mendahulukan kepentingan Allah di atas kepentingan segalanya, tidak mengadu kepada makhluk sebelum mengadukannya terlebih dahulu kepada Allah, dan Allah tujuan utama segala aktifitas hidupnya.
sementara penyebab mengapa manusia malas beribadah penulis memberi rincian ringkas sebagai berikut :
  1. Likasroti Zunubihi (karena sudah terlalu banyak dosanya), sadar atau tidak semakin banyak dosa yang kita perbuat akan mengantarkan kita pada keputusan salah berupa meninggalkan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunat, bila kita bercermin pada banyak hadist Rasulullah yang menjelaskan bahwa setiap dosa yang kita perbuat baik dosa kecil ataupun besar, sebelum kita bertaubat dengan taubatan nasuha, maka dosa itu akan menempel dan ditempelkan oleh Allah dihati kita, dosa itu menjadi stempel hitam dihati kita yang menyebabkan tertutup dari hidayah Allah berupa kekuatan hati untuk melakuakan ibadah itu sendiri. semkin banyak dosa itu maka akan semakin besar kemungkinan kita akan terus meninggalkan ibadah. oleh sebab itu Rasulullah menganjurkan kita untuk senantiasa bertaubat berupa membaca kalimat istighfar minimal 100x perhari agar setiap dosa yang kita lakukan tidak menumpuk dan membuat hati kita kelam dan jah dari hidayah Allah.
  2. Lisygulihi ántholabid dunya (karena terlalu sibuk mengejar harta duniawi), sudah dimaklumi kesibukan kita dalam memenuhi hasrat duniawi kita menyebabkan kita sampai rela meninggalkan panggilan ilahiah yang merdu berupa azan, panggilan azan adalh panggilan termulia dan teridah penuh maknawi yang paling sering di abaikan oleh manusia, alasan utama karena............mungkin anda lebih tau."""Jika hape kita berdering atau pun sms masuk, buru2 kita angkat atau balas, meskipun terkadang kita dalam keadaan zikir sesudah shalat, kita tinggalkan Allah begitu saja, tapi ketika panggilan Allah berupa azan berkumandang, seolah teilnga dan fikiran kita tidak pernah terusik. Jika pulsa hap kita habis buru2 kita ke Counter mengisinya 10rb,20rb, tanpa fikir panjang, tapi kena sedekah 1000rupiah ke mesjid terasa begitu berat. Waktu mandi, kita bisa macam2 lagu dapat kita nyanyikan dan hafalkan, tapi waktu makan kita lupa membaca bismillah atau tidak tahu doa mau makan sama sekali. memang kita adalah hamba yang tak tahu diri.""
  3. Liadami Ilmihi (karena tidak punya Ilmu) ternyata ketidak tahuan atau tidak punya Ilmu sama sekali dapat membuat kita malas tuk beribadah, baik ilmu tentang memahami hakikat diri kita sebagai hamba, atau ilmu tentang manfaat dari berbagai amalan, bahkan ilmu tentang bagaimana beribadah itu sendiri. betapa banyak orang yang kepingin malaksanakan ibadah Tahjjud misalnya tetapi karena tidak punya Ilmu akhirnya dia mengabaikan ibadah yang mulia ini. betapa banyak orang yang kepingin baca Al-Qran tetapi tidak bisa akhirnya tinggallah iabdah ini. maka dari itu konsep dalam islam mewajibkan seorang pengikutnya untuk senantiasa menuntut ilmu, sehingga dia bisa setiap saat memperbaiki kualitas ibadahnya kepada Allah "Utlubul Ilma minal mahdi Ilallahdi...Tuntutlah Ilmu dari buaian sampai keliang lahat"" begitulah Rasulullah menganjurkan.
  4. Yang terakhir ini cukup berbahaya, yaitu Allah menyengaja menajauhkan kita dari agamanya, Allah tidak berkenan memberi hidayah nya kepada kita, kelamlah jiwa kita, tertutuplah pandangan kita, butalah hati kita, matilah perasaan kita, terpuruklah kita di bawah bayang2 maksiat dan pendurhakaan kepa Allah, kita berlindung kepa Allah dari bencana yang satu ini. Maka dari itu Allah mewajibkan berjud minimal 34 kali dalam sehari, Allah perintahkan kita meohon hidayah kepadanya minimal 17 kali dalam sehari. inilah makna dari ''indinassyirotol mustaqiim" ya Allah tunjukilah kami kejalan yang lurus. yakni jalan Agama Allah.
semoga bermanfaat.

Padang, 10 Mei 2009.

Untuk Orang yang lupa pada hakikat dirinya

No comments: