Friday 12 April 2013


.

…….ANTARA KITA DAN PANGGILAN ALLAH…..!


(Shabat Bacalah..Allah menunggumu malam ini)

Wahai Hamba-Ku, apa yang membuatmu lupa pada-Ku?
Wahai Hamba-Ku, apa yang membuatmu meninggalkan-Ku?
Wahai Hamba-Ku apa yang membuatmu tak menghiraukan-Ku?
Wahai Hamba-Ku apa yang mebuatmu tak menyahuti panggilan-Ku?

Ketika Ruh akan ditiupkan ke dalam jasad manusia, maka Allah bertanya..! Apakah Aku ini Tuhan-Mu (Alastu Birobbikum?....! Jika Ruh menjawab iya, maka Allah Izinkan Ruh itu ditiupkan oleh malikat melalui ubun-ubun sang jabang bayi, begitu beratnya proses ini, sampai terkadang seorang ibu mengalami gejala-gejala yang maha dahsyat, bahkan terkadang seorang ibu harus mengalami sakit yang tidak pernah ia alami sebelumnya, pasca lahir, kita juga masih sempat menyaksikan bahwa ubun-ubun bayi melunak diantara kerasnya bagian lain yang hampir berdekatan, ini sisa proses yang begitu berat..(Subhanallah)

Namun jika Ruh tidak menjawab, maka Allah tidak mengizinkan Ruh untuk masuk kedalam jasad manusia, karena dia memang tidak berhak untuk hadir dan berlabuh didunia, dia tidak pantas untuk menikmati alam dunia, dimana tujuan Allah mencipta manusia adalah untuk mengabdikan diri kepada-Nya, menghambakan diri dalam setiap keadaan dan persaan, mematuhi aturan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sejak Ruh ditiupkan, maka resmilah seorang menyandang Gelar sebagai hamba, Hamba yang tersusun dari Jasad dan Ruh, dan kewajiban pun mulai melekat seiring komitmen dari Allah yang menjamin segala sesuatu yang dibutuhkan, dan saat yang bersamaan Allah mendaulat manusia tersebut sebagai khalifah..! ya..Khalifah yang diharapkan mampu mengelola, memanfaatkan, dan menjadi contoh kepada makhluk lain, dan sekaligus sebagai jaminan bahwa Allah tidak pernah salah ketika bertaruh dengan malaikat saat berkeinginan untuk menciptakan manusia sebagai khalifah, juga bertaruh dengan Iblis saat diperintahkan untuk sujud “penghormatan” ketika manusia diciptakan.

Selanjutnya..? Manusia pun lahir dengan sejuta tanggung jawab yang di bawa dari alam Arwah dan Alam Rahim, kita telah berkomitmen dengan Allah, bahwa kita memang layak untuk hadir dan ambil bagian dari kehidupan dunia, kita juga telah menanda tangani fakta integritas seandainya kita lahir kita akan menjadi hamba yang patuh, itu janji kita kepada Allah ketika dialam Rahim..! di alam rahim Allah memelihara kita dengan penjagaan yang terbaik, memberi karunia dengan karunia yang terbaik dan meberi komitmen serta janji dengan janji terbaik (Wanuqurri fil arhaami maa nasyaa u ila ajalin musamma dan juga ayat Allah : Summa Ja’alnaahu fi qaraarin makiin)

Setelah lahir, maka perjuangan pun dimulai, saat dilahirkan mayoritas manusia menyesal, menyesal memikul tanggung jawab yang berat, menyesal karena terlalu menakutkan menjalani kehidupan ini. Dan penyesalan selalu datang belakangan, manusia hanya bisa menangis, menangis melihat kegetiran yang terpampang didepan mata, menangis karena terlalu berat beban yang akan diderita, menangis karena kelak akan ada pertanggung jawaban yang sulit..! Ya..mempertanggung jawabkan janji yang telah ditandatangani di depan Allah..!

Namun demikian, Allah telah membesarkan hati manusia, Allah dengan bahasa isyaratnya menyampaikan, bahwa jangan terlalu takut dengan apa yang kamu lihat, kamu tidak sendiri, kamu punya saudara, kamu punya teman yang akan membantu, dan yang paling penting kamu punya “AKU” yang senantiasa hadir dan dekat denganmu dan takkan pernah meninggalkan-mu dalam kesendirian, ingat, aku selalu ada dan “AKU Lebih dekat kepadamu dari Urat nadi dilehermu”…! Jangan Khawatir….!

AKU juga akan selalu memanggil-mu, memanggilmu dengan panggilan paling baik dan santun, AKU memanggilmu di waktu SUBUH, karena semalaman engkau tertidur pulas, aku cemburu karena dimimpimu ada orang lain yang hadir selain Aku, AKU tak mau engkau menduakan AKU, AKU tak mau engkau membagi hatimu kepada yang lain, sedangkan AKU lah yang memberimu segala yag engkau butuhkan.

AKU juga akan menyapamu disaat ZUHUR, sama, AKU cemburu, cemburu melihat kesibukanmu mengelola pemberian Ku, padahal AKU lah yang menganugerahkanya untuk mu, seharusnya pemberian KU menyebabkan engkau selalu ingat kepada-KU..Tolong ngertiin AKU…! Aku meungumu di rumah KU, dan kalau engkau datang, AKU masih punya hadiah istimewa untukmu karena AKU adalah gudangnya hadiah…! Dan malaikat KU menunggu didepan rumah KU sambil tersenyum menyapamu dalam bahasa sunyi yang pasti…!

AKU juga memanggilmu diwaktu ASAR, aku berharap, setelah engkau lelah bekerja, engkau luangkan sedikit waktumu untuk menyapa KU, AKU tak butuh harta mu karena AKU jauh lebih kaya, aku juga tak butuh pemberianmu, karena AKU telah memiliki segalanya, bahkan jiwa dan raga-mu, AKU hanya butuh engkau mengakuinya dan memberikan sedikit saja cintamu agar AKU merasa bahagia dan bangga pernah menciptakanmu, agar makhluk lain tidak cemburu dan “menggugat” KU karena pernah membelamu dihadapan mereka.

Sebagai bukti bahwa AKU mencintai-mu, AKU juga memanggilmu menjelang senja (MAGRIB) dikala makhluk KU yang lain KU biarkan tanpa AKU sapa, tanpa AKU tegur, dan tanpa AKU panggil, AKU hanya mengingatmu, karena AKU telah mengatakan kepada mereka bahwa AKU paling bangga menciptamu dalam bentuk yang paling baik dibanding mereka, AKU mempertaruhkan segalanya demi kamu. Mereka akan diam, mereka hanya tunduk, kecuali si Iblis, yang tidak rela menjadi tersisih dari KU karena AKU bertaruh dengan menciptkanmu..! Mohon hargai semua pengorbanan KU itu…!

Ku tutup tanda cinta KU kepada-mu dengan menyapa-mu di waktu ISYA, AKU menyapa mu menjelang engkau tidur, AKU tidak mau membangunkan mu saat engkau terpulas dalam kesenangan mimpi, AKU tidak mau mengganggu tidurmu, AKU tau bahwa engkau lelah, AKU tahu bahwa engkau penat, AKU tahu bahwa engkau letih,... tak masalah, namun AKU sangat mencintaimu, sehingga AKU tak sanggup tanpa menyapamu sebelum engkau menuju tempat tidurmu..! Semoga Engkau bermimpi baik malam ini…!

Jika engkau masih membutuhkan KU, bahkan dalam tidur mu pun AKU bersedia menunggumu, AKU menunggu keluh kesah mu, AKU menanti pengaduanmu, AKU menanti protesmu, AKU menanti kau datang dengan menangis sambil memohon yang kau inginkan, AKU tak pernah tidur, aku tak pernah memalingkan pandangan KU darimu, AKU akan ada selamanya untuk mu, memenuhi segala kebutuhanmu, memenuhi segala keinginanmu..! AKU menunggumu malam ini, tolong sesekali engkau yang memanggil AKU, jangan AKU terus..! Apakah engkau tak mencintai KU…?

Tapi…! Wahai Hambaku…

Semua harapan KU kau sia-siakan. Semua kebanggaan KU kau hilangkan, semua cinta KU kau dustakan, semua kepercayaan KU kau khianati, semua pemberian KU kau anggap tak bernilai, semua panggilan KU kau abaikan, semua janjimu kau lupakan, semua CINTA KU kau duakan..!

Duuhh Hambaku, apa yang membuatmu mengkhianatiku? Apakah AKU pernah mengkhianatimu..? duuh hamba Ku apa yang membuatmu meninggalkan KU..? apakah AKU pernah tak menepati janji KU kepada-mu..? duuh hamba KU, apa yang membuat-mu menjauhi KU? Apakah AKU pernah tidak menyayangi mu? Duuh hambaku, apa yang membuatmu menduakan Cinta Ku? Apa AKU pernah memalingkan wajah KU dari mu? Duuh Hamba KU kenapa engkau tak tepati janji mu, apakah masih kurang banyak nikmat yang AKU berikan…? (--“Fabi ayyi alaa irobbikuma tukazzibaan---“maka nikmat tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?..)

Duuh….Hamba Ku Mengertilah, ini juga demi kebaikanmu, AKU tidak ingin membencimu hanya karena kesalahan yang masih bisa engkau perbaiki dengan Istighfar, AKU tidak ingin menarik semua pemberian KU hanya karena engkau menduakan AKU, padahal kau boleh datang memperbaikinya dengan Sholat Tahajjud atau duha..! AKU tidak ingin menuntut mu membayar kembali semua yang telah engkau pakai dari pemberian KU hanya kerna engkau tak menyahuti panggilan KU, karena AKU tahu bahwa tidak mungkin ada yang bisa memeberimu sesuatu selain AKU, tidak mungkin ada yang mencintai mu melebihi CINTA KU, AKU juga tau bahwa kau akan kembali lagi pada KU, Tolong mengertilah…!

Hamba KU..AKU tak menginginkan kau datang ketika AKU telah marah, karena marah KU adalah bencana, AKU tidak mengharpakan mu mengemis ketika AKU sudah kehilangan simpati kepadamu karena pengkhianatanmu, AKU tidak ingin engkau menangis menyesal karena pernah mengkhiantiku, AKU tidak ingin kau hina dimata makhlukku dan menertawakan AKU karena pernah mencipta mu, AKU tak menginginkan Iblis merasa menang dengan taruhannya…! Duuuh Hambaku mengertilah……





Refleksi Keresahan Bathin...

By: Muhammad DArwin Zulkhair Al Husain Darwin Munthe


Semoga Bermanfaat